Senin, 11 April 2011

Drama Paskah

Narator :    Dunia ini porak-poranda, bencana datang melanda silih berganti. Namun tangan Tuhan tetap merenda menjamah tiap hati insan sanubari.
Peperangan telah berlalu, api telah padam, namun angkara murka silih berganti, manusia bagaikan api yang menyala-nyala membakar setiap relung hati yang terdiam.
Jalan viadolorosa harus Ia tempuh, walau diterpa badai cacian dan makian, ia tetap berjalan. Kerikil demi kerikil harus ia tapaki demi dosa yang merah bagaikan kermisi ini.
Namun, tak satupun manusia yang sadar. Kekayaan, kehormatan menjadi yang teristimewa diantara yang teristimewa.
Hari ini manusia menyanyikan lagu damai, besok lagu mengasihi, lusa cinta semua, tetapi hanya untuk dinyanyikan bukan untuk dibuat.
Hati siapa yang tak tergores melihat semua ini?

(Anak-anak masuk sejak awal pembacaan narasi)
Ada anak-anak yang masuk dari latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.
Ibu Janda,Duda Yatim, Piatu (memakai kain dan kebaya, rambut dikonde bagaikan minta dikasihani).
Orang Miskin yang taat beribadah dengan berteriak: Tuhan trima kasih atas berkat kehidupan ini
Narapidana, ada dua orang yang satu kaya dan satunya miskin
Yang Kaya (Koruptor) : ternyata asyik juga tinggal di sini. 2 bulan cukup, sambil mengipas-ngipas uang
Yang miskin Pencuri ayam : Sambil berteriak, aduh istri dan anak saya mau makan apa??
Hakim: terserah bayaran kamu! (sambil menelpon)
orang kaya yang rajin ke gereja tapi hanya untuk menunjukan kekayaan yang ia punya: pakai apa ya yang cocok? kira-kira persembahan saya berapa ya,, 5000 cukup, kan tidak ada yang tau.
orang yang sederhana: maaf yang saya punya hanya ini, semoga berguna bagimu (sambil memberikan kepada Ibu janda,duda,yatim piatu,org miskin)

***Tiba-tiba lampu padam, seorang anak masuk dengan membawa lilin.. (terdengar lagu pujian sejati). Setelah lagu selesai, anak itu berteriak.
Ank pmbw lilin : ternyata menyanyi saja tidak cukup untuk Tuhan, lihat saja sekarang katanya mau paskah kok gelap,, ”

*** Kemudian ia menyanyi, ada damai sejahtera Allah. Dan tiba-tiba lampu menyala. Kemudian ia kaget ketika melihat orang-orang disekelilingnya.

Anak pembawa lilin: (Tunjuk kepada orang miskin, ibu janda, duda, yatim, piatu) jangan bersedih Yesus akan segera bangkit, bergembiralah!
              (tunjuk kepada Hakim, Koruptor): Kembalikan apa yang bukan menjadi milik kalian. Sebab Allah menyediakan berkat tersendiri bagi masing-masing orang.
              (Tunjuk orang sederhana) : Aku ingin seperti kamu yang memberi dengan tulus. Karena Yesus telah lebih dulu memberikan nyawanya bagi kita semua

Tapak jalan viadolorosa sudah Ia tempuh, dan saatnya kamu melihat sekelilingmu. Sambutlah Yesus bersama-sama dengan mereka! DENGAN PUJIAN, DENGAN PENGHARAPAN, DENGAN DAMAI, DENGAN KASIH, DENGAN SUKACITA, DAN DENGAN PERUBAHAN. KARENA SEBENARNYA YESUS MENGHARAPKAN PERUBAHAN DALAM DIRI KITA. Dosamu dan dosaku akan seputih salju. Untuk itu, Mari kita bersuka karena Yesus sebentar lagi bangkit dan kita akan dibebaskan!!!